Kamis, 30 Mei 2013
Rabu, 22 Mei 2013
fotografi jurnalistik
Dasar Jurnalistik foto
Dasar kelahiran pertumbuhan jurnalistik foto, menurut Soelarko ditentukan oleh tiga faktor:
1. Rasa ingin tahu manusia, yang merupakan naluri dasar, yang menjadi wahana kemajuan.
2. Pertumbuhan media massa sebagai media audio visual, yang memuat tulisan (atau uraian mulut) dan gambar (termasuk gambar yang hidup).
3. Kemajuan teknologi, yang memungkinkan terciptanya kemajuan fotografi dengan pesat (termasuk perfilm-an dan video untuk pemberitaan)
Dalam dunia jurnalistik, foto merupakan kebutuhan yang vital. Sebab foto merupakan salah satu daya pemikat bagi para pembacanya. Selain itu, foto merupakan pelengkap dari berita tulis. Penggabungan keduanya, kata-kata dan gambar, selain menjadi lebih teliti dan sesuai dengan kenyataan dari sebuah peristiwa, juga seolah mengikutsertakan pembaca sebagai saksi dari peristiwa tersebut.
Kelebihan dari sebuah foto sebagai medium komunikasi visual menjadikan lebih mudah dipahami dari pada tulisan yang membutuhkan tenaga dan pikiran.
pendapat seseorang tentang foto jurnalistik
Keindahan foto jurnalistik tidak seperti keindahan sebuah foto sunset, atau kecantikan model dalam balutan lighting studio. Foto jurnalistik akan tampil indah ketika ia berhasil “menghanyutkan” pembacanya dalam memahami pesan yang dibawanya. Sebuah foto jurnalistik yang ditekankan adalah “jurnalistik”nya, bukan teknik lighting atau permainan cahaya, bahkan digital imaging. Jadi untuk memahami keindahan sebuah foto jurnalistik, kamu harus memahami lebih dahulu Jurnalistik, yaitu news value dan 5w iH.
beberapa karya saya tentang foto jurnalistik
Dasar kelahiran pertumbuhan jurnalistik foto, menurut Soelarko ditentukan oleh tiga faktor:
1. Rasa ingin tahu manusia, yang merupakan naluri dasar, yang menjadi wahana kemajuan.
2. Pertumbuhan media massa sebagai media audio visual, yang memuat tulisan (atau uraian mulut) dan gambar (termasuk gambar yang hidup).
3. Kemajuan teknologi, yang memungkinkan terciptanya kemajuan fotografi dengan pesat (termasuk perfilm-an dan video untuk pemberitaan)
Dalam dunia jurnalistik, foto merupakan kebutuhan yang vital. Sebab foto merupakan salah satu daya pemikat bagi para pembacanya. Selain itu, foto merupakan pelengkap dari berita tulis. Penggabungan keduanya, kata-kata dan gambar, selain menjadi lebih teliti dan sesuai dengan kenyataan dari sebuah peristiwa, juga seolah mengikutsertakan pembaca sebagai saksi dari peristiwa tersebut.
Kelebihan dari sebuah foto sebagai medium komunikasi visual menjadikan lebih mudah dipahami dari pada tulisan yang membutuhkan tenaga dan pikiran.
pendapat seseorang tentang foto jurnalistik
Keindahan foto jurnalistik tidak seperti keindahan sebuah foto sunset, atau kecantikan model dalam balutan lighting studio. Foto jurnalistik akan tampil indah ketika ia berhasil “menghanyutkan” pembacanya dalam memahami pesan yang dibawanya. Sebuah foto jurnalistik yang ditekankan adalah “jurnalistik”nya, bukan teknik lighting atau permainan cahaya, bahkan digital imaging. Jadi untuk memahami keindahan sebuah foto jurnalistik, kamu harus memahami lebih dahulu Jurnalistik, yaitu news value dan 5w iH.
beberapa karya saya tentang foto jurnalistik
macam-macam lensa dan fungsinya
sobat ku,yuk mari belajar tentang lensa dulu...
biar lebih seru simak nih penjelasan nya
biar lebih seru simak nih penjelasan nya
Lensa Prime / Fix vs Lensa Zoom
Prime lens Canon 50mm f/1.4 USM
Lensa prime / fix adalah lensa yang memiliki rentang fokal tetap alias Anda tidak bisa mengunakan zoom. Secara umum, lensa prime memiliki kelebihan dibandingkan dengan lensa zoom antara lain:
Wide Angle Zoom
Lensa Wide Angle zoom adalah lensa yang populer bagi fotografi pemandangan atau arsitektur karena kemampuan lensa ini untuk menangkap bidang yang luas dengan perspektif yang dinamis. Contoh: Sigma 10-20mm, Canon EF-S 10-22mm, Tokina 12-24mm, dan sebagainya.
Telephoto Zoom
Lensa Telephoto ini dapat membuat objek yang jauh terasa dekat. Sangat populer dikalangan fotografer binatang liar, olahraga, fotojurnalistik dan banyak lagi. Lensa ini juga populer untuk potret karena kemampuannya dalam mengkompresi latar bekalang sehingga model Anda terlihat lebih enak dipandang. Biasanya lensa telephoto rawan getar, maka dari itu lensa telephoto zoom yang memiliki Image stabilization sangat dianjurkan. Contoh: Canon 55-250mm IS, Sony 70-200mm f/2.8, Pentax 65-250mm f/4, Sigma 50-500mm dan sebagainya.
Lensa Superzoom (lensa sapu jagat)
Lensa ini seperti gabungan dari lensa standard zoom dengan telephoto zoom. Rentang fokal lensa ini sangat lebar, dari 18mm sampai telephoto 200mm bahkan ada yang sampai 270mm. Karena itu, lensa ini sangat populer untuk lensa jalan-jalan dan travel. Ideal untuk orang yang tidak ingin mengganti-ganti lensa. Kekurangan lensa ini yaitu pada kualitas optiknya secara umum tidak seprima lensa standard atau lensa telephoto.
Lensa Makro
Lensa Makro adalah lensa ideal untuk mengambil foto close-up atau detail shot dari benda-benda berukuran kecil, misalnya perhiasaan, bunga, serangga, dan sebagainya. Lensa makro mampu membesarkan objek yang difoto dan menangkap detail dan warna dengan tajam. Lensa Makro kadang dipakai untuk potret karena rentang fokal lensa makro biasanya sekitar 90-200mm. Tapi banyak yang tidak menyukai hasil foto potret dengan mengunakan lensa makro karena terlalu tajam, sehingga ketidaksempurnaan dalam kulit menjadi terlalu ketara di foto. Pada umumnya lensa Makro yang baik bukan lensa zoom melainkan prime.
Prime lens Canon 50mm f/1.4 USM
Lensa prime / fix adalah lensa yang memiliki rentang fokal tetap alias Anda tidak bisa mengunakan zoom. Secara umum, lensa prime memiliki kelebihan dibandingkan dengan lensa zoom antara lain:
- Untuk lensa prime yang berukuran pendek seperti 24, 35, 50, 85mm harganya relatif lebih murah dibanding dengan lensa zoom
- Ukuran lensa prime relatif lebih kecil dan ringan daripada lensa zoom
- Bukaan lensa lensa prime pada umumnya beberapa kali lebih besar dari lensa zoom, sehingga lebih efektif untuk kondisi gelap. Selain itu, bukaan besar membuat depth of field menjadi tipis, sehingga efektif membuat background menjadi blur
Untuk yang baru belajar fotografi, lensa prime lensa yan baik untuk
belajar karena Anda dipaksa untuk bergerak dan mengambil sudut pandang
yang lebih baik. Jika Anda mengunakan lensa zoom, besar kemungkinan Anda
hanya akan mengandalkan zoom sehingga perspektif komposisi Anda kurang
maksimal.
Lensa Standard Zoom
Lensa ini disering disebut juga lensa jalan-jalan. Lensa ini biasanya
mempunyai rentang fokal antara 16-85mm. Rentang fokal ini sangat
fleksibel dan 80% dari foto Anda kemungkinan di jepret mengunakan lensa
ini. Contoh: Canon 18-55mm f/3.5-5.6 IS, Nikon 18-55mm f/3.5-5.6 VR,
Nikon 16-85mm f/3.5-5.6 VR, Pentax 16-50mm f/2.8 dan sebagainya.
Wide Angle Zoom
Lensa Wide Angle zoom adalah lensa yang populer bagi fotografi pemandangan atau arsitektur karena kemampuan lensa ini untuk menangkap bidang yang luas dengan perspektif yang dinamis. Contoh: Sigma 10-20mm, Canon EF-S 10-22mm, Tokina 12-24mm, dan sebagainya.
Telephoto Zoom
Lensa Telephoto ini dapat membuat objek yang jauh terasa dekat. Sangat populer dikalangan fotografer binatang liar, olahraga, fotojurnalistik dan banyak lagi. Lensa ini juga populer untuk potret karena kemampuannya dalam mengkompresi latar bekalang sehingga model Anda terlihat lebih enak dipandang. Biasanya lensa telephoto rawan getar, maka dari itu lensa telephoto zoom yang memiliki Image stabilization sangat dianjurkan. Contoh: Canon 55-250mm IS, Sony 70-200mm f/2.8, Pentax 65-250mm f/4, Sigma 50-500mm dan sebagainya.
Lensa Superzoom (lensa sapu jagat)
Lensa ini seperti gabungan dari lensa standard zoom dengan telephoto zoom. Rentang fokal lensa ini sangat lebar, dari 18mm sampai telephoto 200mm bahkan ada yang sampai 270mm. Karena itu, lensa ini sangat populer untuk lensa jalan-jalan dan travel. Ideal untuk orang yang tidak ingin mengganti-ganti lensa. Kekurangan lensa ini yaitu pada kualitas optiknya secara umum tidak seprima lensa standard atau lensa telephoto.
Lensa Makro
Lensa Makro adalah lensa ideal untuk mengambil foto close-up atau detail shot dari benda-benda berukuran kecil, misalnya perhiasaan, bunga, serangga, dan sebagainya. Lensa makro mampu membesarkan objek yang difoto dan menangkap detail dan warna dengan tajam. Lensa Makro kadang dipakai untuk potret karena rentang fokal lensa makro biasanya sekitar 90-200mm. Tapi banyak yang tidak menyukai hasil foto potret dengan mengunakan lensa makro karena terlalu tajam, sehingga ketidaksempurnaan dalam kulit menjadi terlalu ketara di foto. Pada umumnya lensa Makro yang baik bukan lensa zoom melainkan prime.
hunting di kala senggang
JOGJA???jika dengaar kata tersebut akan keingat dengan yang namanya kota yang indah,orang yang ramah, bersih dan nyaman. Siapa yang ngk tau dengan jogja, jika kita datang ke jogja pasti kita akan melanjong ke malioboro,nol km ke pantai,dan masih banyak lagi tempat wisata lainnya yang mesti dikunjngin. Sehari di jogja ngk puas, semuaa wisata yang disuguhkan sangat menarik yang membuat kita sangat betah disini.
Dalam Fotografi komersial atau iklan bisa bersifat:
1. Hard selling: menjual produk secara langsung
2. Soft selling: menjual produk tetapi kita tidak dapat melihatnya secara langsung, biasanya yang dijual adalah sebuah pencitraan. Misalnya iklan rokok tidak menampilkan sebuah rokok atau orang yang sedang merokok.
Dalam pembuatan foto iklan, seorang fotografer biasanya mendapat sebuah arahan dari seorang pengarah kreatif (Creative Director) atau pengarah seni (Art Director). Tentunya sebagai seorang fotografer haruslah memberikan sebuah respon kepada Art Director atau Creative Director agar bisa diketahui sampai sejauhmanakah sebuah konsep itu dipahami agar meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan. Maka dalam hal ini komunikasi sangatlah diperlukan agar tidak terjadi miss komunikasi.
Fotografer harus memilih seorang styles sesuai dengan bidangnya. Misalnya pada saat akan memotret produk makanan maka kita harus memilih styles dibidang makanan (food). Tetapi kita juga perlu hati-hati karena biasanya orang yang mempunyai latar belakang “Art” biasanya egonya tinggi atau di tinggi-tinggikan, untuk mengatasi hal tersebut sangat diperlukanlah sebuah komunikasi.
Tidak semua styles mengerti soal fotografi maka sebagai fotografer kita juga haruslah bertidak untuk membantunya agar konsep yang diinginkan mudah tercapai.
I. Editorial Fotografi adalah foto yang dibuat untuk mengilustrasikan suatu cerita atau ide dalam kontek sebuah penerbitan atau majalah. Misalnya: Gramedia
II. Coorporate Fotografi; biasanya foto yang dibuat digunakan sebagai alat publik relation dari korporasi-korporasi besar, biasanya berbentuk company profile.
III. Stock Fotografi adalah membuat stok foto untuk dijual ke agency-agency stok foto, yang apabila suatu saat foto kita digunakan maka kita akan mendapatkan semacam royalti atas karya stok foto kita.
BIDANG-BIDANG DARI KOMERSIAL FOTOGRAFI
1.Fashion dan glamour
Foto Fashion lebih menonjolkan produk yang dipasarkan dibanding menonjolkan modelnya sendiri. Misal sepatu, tas, baju, dan sebagainya.
Sedangkan foto gramour lebih menampilkan sensualitas dari model itu sendiri. Namun ada foto fashion yang bernuansa glamour, adapula foto fashion yang sifatnya threed fashion.
seorang fotografer fashion haruslah mempunyai kemampuan dalam mengarahkan model.
2.Still life fotografi
Yaitu foto dengan benda tidak bergerak sebagai objek utamanya. Walaupun benda tidak bergerak tetapi hasil foto haruslah memiliki jiwa yang membuat seolah-olah menjadi hidup.
3.Food fotografi
Secara teknis mirip dengan still fotografi namun memerlukan skill tambahan dalam bidang food styling.
4.Foto Produk
Secara teknis foto ini lebih sederhana, tetapi butuh kemampuan yang jeli atas detail-detailnya karena lewat detail tersebutlah foto ini berbicara.
5.Arsitektural
6.Potret dan Wedding fotografi
1. Hard selling: menjual produk secara langsung
2. Soft selling: menjual produk tetapi kita tidak dapat melihatnya secara langsung, biasanya yang dijual adalah sebuah pencitraan. Misalnya iklan rokok tidak menampilkan sebuah rokok atau orang yang sedang merokok.
Dalam pembuatan foto iklan, seorang fotografer biasanya mendapat sebuah arahan dari seorang pengarah kreatif (Creative Director) atau pengarah seni (Art Director). Tentunya sebagai seorang fotografer haruslah memberikan sebuah respon kepada Art Director atau Creative Director agar bisa diketahui sampai sejauhmanakah sebuah konsep itu dipahami agar meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan. Maka dalam hal ini komunikasi sangatlah diperlukan agar tidak terjadi miss komunikasi.
Fotografer harus memilih seorang styles sesuai dengan bidangnya. Misalnya pada saat akan memotret produk makanan maka kita harus memilih styles dibidang makanan (food). Tetapi kita juga perlu hati-hati karena biasanya orang yang mempunyai latar belakang “Art” biasanya egonya tinggi atau di tinggi-tinggikan, untuk mengatasi hal tersebut sangat diperlukanlah sebuah komunikasi.
Tidak semua styles mengerti soal fotografi maka sebagai fotografer kita juga haruslah bertidak untuk membantunya agar konsep yang diinginkan mudah tercapai.
I. Editorial Fotografi adalah foto yang dibuat untuk mengilustrasikan suatu cerita atau ide dalam kontek sebuah penerbitan atau majalah. Misalnya: Gramedia
II. Coorporate Fotografi; biasanya foto yang dibuat digunakan sebagai alat publik relation dari korporasi-korporasi besar, biasanya berbentuk company profile.
III. Stock Fotografi adalah membuat stok foto untuk dijual ke agency-agency stok foto, yang apabila suatu saat foto kita digunakan maka kita akan mendapatkan semacam royalti atas karya stok foto kita.
BIDANG-BIDANG DARI KOMERSIAL FOTOGRAFI
1.Fashion dan glamour
Foto Fashion lebih menonjolkan produk yang dipasarkan dibanding menonjolkan modelnya sendiri. Misal sepatu, tas, baju, dan sebagainya.
Sedangkan foto gramour lebih menampilkan sensualitas dari model itu sendiri. Namun ada foto fashion yang bernuansa glamour, adapula foto fashion yang sifatnya threed fashion.
seorang fotografer fashion haruslah mempunyai kemampuan dalam mengarahkan model.
2.Still life fotografi
Yaitu foto dengan benda tidak bergerak sebagai objek utamanya. Walaupun benda tidak bergerak tetapi hasil foto haruslah memiliki jiwa yang membuat seolah-olah menjadi hidup.
3.Food fotografi
Secara teknis mirip dengan still fotografi namun memerlukan skill tambahan dalam bidang food styling.
4.Foto Produk
Secara teknis foto ini lebih sederhana, tetapi butuh kemampuan yang jeli atas detail-detailnya karena lewat detail tersebutlah foto ini berbicara.
5.Arsitektural
6.Potret dan Wedding fotografi
Selasa, 21 Mei 2013
food
buAT tips lagi yuk..
Mengambil foto makanan atau fotografi food adalah salah satu keterampilan yang paling sulit bagi fotografer untuk dapat menguasai. Untuk mempelajari cara membuat fotografi food, fotografer harus memperoleh pengetahuan lighting, kamera angle dan sifat makanan yang sedang difoto. Jika pencahayaan atau unsur-unsur fotografi tersebut tidak diterapkan, maka foto makanan akan terlihat tidak menggugah selera, berpotensi merusak maksud dari foto.
Mengapa Membuat Foto Makanan?
Jika belajar bagaimana untuk mengambil gambar atau foto makanan sangat sulit, mengapa orang menginvestasikan waktu mengambil foto makanan? Salah satu alasannya adalah bahwa mengambil foto makanan membuka sejumlah jalur karir untuk fotografer, termasuk dalam bidang berikut:
Mengambil foto makanan atau fotografi food adalah salah satu keterampilan yang paling sulit bagi fotografer untuk dapat menguasai. Untuk mempelajari cara membuat fotografi food, fotografer harus memperoleh pengetahuan lighting, kamera angle dan sifat makanan yang sedang difoto. Jika pencahayaan atau unsur-unsur fotografi tersebut tidak diterapkan, maka foto makanan akan terlihat tidak menggugah selera, berpotensi merusak maksud dari foto.
Mengapa Membuat Foto Makanan?
Jika belajar bagaimana untuk mengambil gambar atau foto makanan sangat sulit, mengapa orang menginvestasikan waktu mengambil foto makanan? Salah satu alasannya adalah bahwa mengambil foto makanan membuka sejumlah jalur karir untuk fotografer, termasuk dalam bidang berikut:
- Iklan
- Food packaging
- Majalah
Masing-masing daerah memiliki aturan khusus untuk foto makanan.
Sementara fotografer mengambil gambar untuk kemasan makanan harus
membuat gambar-gambar tampilan makanan serealistis mungkin, fotografer
mengambil foto iklan dapat menjadi lebih artistik dan kreatif dengan
makanan untuk menyajikannya dengan cara yang terbaik. Saat mengambil
gambar makanan untuk fitur majalah, fotografer perlu membuat tampilan
makanan selezat mungkin.
Di luar fotografi profesional, amatir dapat menikmati belajar bagaimana untuk mengambil foto makanan, baik sebagai cara untuk masuk ke fotografi profesional atau untuk tantangan itu. kue pernikahan, pesta ulang tahun dan bahkan keranjang piknik dapat menjadi subyek untuk fotografer amatir.
Tekstur dan Warna Foto Makanan
Rasa dan bau adalah dua hal kebanyakan orang sering mengasosiasikan dengan makanan. Namun, karena sensasi tidak dapat ditangkap pada film, fotografer mengambil gambar makanan harus bergantung pada fitur-fitur lainnya, seperti tekstur, warna dan presentasi.
Untuk tekstur foto makanan biasanya perlu diambil jarak dekat. Ketika mencoba untuk memotret makanan, lihatlah tekstur makanan tersebut, anda harus memotret untuk tekstur yang paling dominan. Jika Anda memotret anggur, misalnya Anda akan ingin fokus pada tekstur halus mereka, Atau Anda ingin menekankan pada gelombang atau lubang jika Anda menggunakan keju cottage sebagai subjek Anda. foto makanan yang dapat menangkap tekstur selalu lebih baik daripada yang tidak.
Dan juga latar belakang sebuah foto makanan harus kontras dengan warna makanan. Misalnya, memotret krim saus Alfredo di piring hitam, bukan atas piring putih Cina.
Pencahayaan Foto Makanan
Seperti jenis-jenis fotografi, pencahayaan memainkan peran penting dalam foto makanan. Salah satu tujuan foto makanan adalah untuk membuat makanan terlihat tiga dimensi. Penggunaan yang tepat dari cahaya dan bayangan dapat mencapai tujuan ini.
Karena fotografer makanan bekerja dengan subyek yang relatif kecil, mereka sering merasa lebih baik menggunakan peralatan pencahayaan yang lebih kecil, daripada lampu studio besar. Salah satu keuntungan terbesar menggunakan pencahayaan yang lebih kecil adalah bahwa fotografer dapat dengan mudah memindahkan potongan pencahayaan di sekitar makanan. Akibatnya, fotografer dapat menentukan sudut dan bayangan bekerja terbaik dengan subjek.
Tergantung pada konsistensi makanan, berbagai kondisi pencahayaan akan membuat makanan tampil dengan cara yang sama sekali berbeda. Sebagai contoh, sementara makanan tertentu mengambil pada transparansi buram ketika disinari dari belakang, yang lain tampak bersinar. Fotografer dapat mencapai efek yang tidak biasa dengan bermain-main dengan pencahayaan saat mengambil foto dari jeli dan agar-agar.
Sudut dan Fokus Foto Makanan
Foto makanan terlihat yang terbaik bila diambil jarak dekat. F-stop empat sampai lima dengan ISO 200 akan menyimpan makanan dalam fokus dan latar belakang tidak fokus, menarik perhatian makanan. Untuk jenis kerja close-up, fotografer harus menggunakan tripod.
Ambil foto makanan pada sudut untuk memberikan ilusi tiga dimensi. Semakin rendah sudut, semakin tinggi makanan akan muncul. Jika memotret dari atas, tujuannya untuk sudut antara 10? dan 45? di atas meja. Sudut dari pekerjaan di atas terbaik saat memotret spread besar makanan, seperti layout makan di meja restoran.
Hiasan Foto Makanan
Hiasan dan aksesoris dapat mengubah foto biasa makanan menjadi seni. Pikirkan hiasan sebagai fotografer makanan. Mereka menambahkan bunga ke foto makanan dan bahkan dapat menceritakan sebuah kisah: Sebuah garpu hidangan penutup samping kue coklat dengan gigitan menyiratkan bahwa kue itu terlalu bagus untuk menolak. Hijau, peterseli, sendok garpu, bunga segar dan hiasan lainnya semua bisa menghidupkan foto makanan dengan menyarankan hal yang makanan dimaksudkan.
Persiapan Foto Makanan
Persiapan dan kecepatan adalah elemen penting dari bagaimana untuk mengambil foto makanan. Idealnya, foto makanan diambil di dekat atau daerah dapur atau ruang makan. karena tempat tersebut mempengaruhi panas suhu. Karena gambar makanan perlu diambil sebelum panas mempengaruhi struktur, warna dan bentuk dari makanan yang difoto.
Sayuran layu, makanan penutup mencair, saus mengentalkan: Makanan cepat kehilangan kilau dan daya tarik fotogenik. Karena itu, segala sesuatu harus di tempat sebelum Anda membawa makanan di set. Tripod harus diatur, pencahayaan harus ditetapkan dan garnish/hiasan harus siap. Waktu yang ideal untuk mengambil gambar makanan adalah beberapa menit setelah memasak.
Kamera digital dapat membuat mengambil foto makanan jauh lebih mudah. Dengan melihat gambar melalui layar LCD, Anda dapat memeriksa untuk melihat apakah foto Anda yang menghasilkan efek yang diinginkan. Untuk alasan ini saja, kamera digital menjadi lebih umum untuk mengambil foto makanan.
Di luar fotografi profesional, amatir dapat menikmati belajar bagaimana untuk mengambil foto makanan, baik sebagai cara untuk masuk ke fotografi profesional atau untuk tantangan itu. kue pernikahan, pesta ulang tahun dan bahkan keranjang piknik dapat menjadi subyek untuk fotografer amatir.
Tekstur dan Warna Foto Makanan
Rasa dan bau adalah dua hal kebanyakan orang sering mengasosiasikan dengan makanan. Namun, karena sensasi tidak dapat ditangkap pada film, fotografer mengambil gambar makanan harus bergantung pada fitur-fitur lainnya, seperti tekstur, warna dan presentasi.
Untuk tekstur foto makanan biasanya perlu diambil jarak dekat. Ketika mencoba untuk memotret makanan, lihatlah tekstur makanan tersebut, anda harus memotret untuk tekstur yang paling dominan. Jika Anda memotret anggur, misalnya Anda akan ingin fokus pada tekstur halus mereka, Atau Anda ingin menekankan pada gelombang atau lubang jika Anda menggunakan keju cottage sebagai subjek Anda. foto makanan yang dapat menangkap tekstur selalu lebih baik daripada yang tidak.
Dan juga latar belakang sebuah foto makanan harus kontras dengan warna makanan. Misalnya, memotret krim saus Alfredo di piring hitam, bukan atas piring putih Cina.
Pencahayaan Foto Makanan
Seperti jenis-jenis fotografi, pencahayaan memainkan peran penting dalam foto makanan. Salah satu tujuan foto makanan adalah untuk membuat makanan terlihat tiga dimensi. Penggunaan yang tepat dari cahaya dan bayangan dapat mencapai tujuan ini.
Karena fotografer makanan bekerja dengan subyek yang relatif kecil, mereka sering merasa lebih baik menggunakan peralatan pencahayaan yang lebih kecil, daripada lampu studio besar. Salah satu keuntungan terbesar menggunakan pencahayaan yang lebih kecil adalah bahwa fotografer dapat dengan mudah memindahkan potongan pencahayaan di sekitar makanan. Akibatnya, fotografer dapat menentukan sudut dan bayangan bekerja terbaik dengan subjek.
Tergantung pada konsistensi makanan, berbagai kondisi pencahayaan akan membuat makanan tampil dengan cara yang sama sekali berbeda. Sebagai contoh, sementara makanan tertentu mengambil pada transparansi buram ketika disinari dari belakang, yang lain tampak bersinar. Fotografer dapat mencapai efek yang tidak biasa dengan bermain-main dengan pencahayaan saat mengambil foto dari jeli dan agar-agar.
Sudut dan Fokus Foto Makanan
Foto makanan terlihat yang terbaik bila diambil jarak dekat. F-stop empat sampai lima dengan ISO 200 akan menyimpan makanan dalam fokus dan latar belakang tidak fokus, menarik perhatian makanan. Untuk jenis kerja close-up, fotografer harus menggunakan tripod.
Ambil foto makanan pada sudut untuk memberikan ilusi tiga dimensi. Semakin rendah sudut, semakin tinggi makanan akan muncul. Jika memotret dari atas, tujuannya untuk sudut antara 10? dan 45? di atas meja. Sudut dari pekerjaan di atas terbaik saat memotret spread besar makanan, seperti layout makan di meja restoran.
Hiasan Foto Makanan
Hiasan dan aksesoris dapat mengubah foto biasa makanan menjadi seni. Pikirkan hiasan sebagai fotografer makanan. Mereka menambahkan bunga ke foto makanan dan bahkan dapat menceritakan sebuah kisah: Sebuah garpu hidangan penutup samping kue coklat dengan gigitan menyiratkan bahwa kue itu terlalu bagus untuk menolak. Hijau, peterseli, sendok garpu, bunga segar dan hiasan lainnya semua bisa menghidupkan foto makanan dengan menyarankan hal yang makanan dimaksudkan.
Persiapan Foto Makanan
Persiapan dan kecepatan adalah elemen penting dari bagaimana untuk mengambil foto makanan. Idealnya, foto makanan diambil di dekat atau daerah dapur atau ruang makan. karena tempat tersebut mempengaruhi panas suhu. Karena gambar makanan perlu diambil sebelum panas mempengaruhi struktur, warna dan bentuk dari makanan yang difoto.
Sayuran layu, makanan penutup mencair, saus mengentalkan: Makanan cepat kehilangan kilau dan daya tarik fotogenik. Karena itu, segala sesuatu harus di tempat sebelum Anda membawa makanan di set. Tripod harus diatur, pencahayaan harus ditetapkan dan garnish/hiasan harus siap. Waktu yang ideal untuk mengambil gambar makanan adalah beberapa menit setelah memasak.
Kamera digital dapat membuat mengambil foto makanan jauh lebih mudah. Dengan melihat gambar melalui layar LCD, Anda dapat memeriksa untuk melihat apakah foto Anda yang menghasilkan efek yang diinginkan. Untuk alasan ini saja, kamera digital menjadi lebih umum untuk mengambil foto makanan.
Berkreasi dengan foto Wedding
Yuk belajar lagi tentang foto wedding,kali saya membahas tentang priwedding.
Kata Foto Pre Wedding berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia akan berarti foto sebelum pernikahan. Namun seiring waktu, banyak yang akhirnya menganggap bahwa foto ini berarti foto di suatu lokasi, dengan konsep serta pakaian yang memang dipersiapkan untuk kemudian hasil foto tersebut dipajang pada acara resepsi, pada undangan dan pada suvenir pernikahan.
1.Menentukan lokasi
memotret foto pernikahan sering kali harus memilih lokasi yang menarik, sebelum membuat foto lebih baik kompromikan dahulu dengan si pengantin, guna untuk menentukan konsep yang mereka inginkan.
2.Menentukan pakaian
Disini tentukan lah pakaian yang sesuai dengan konsep yang telah di buat, biasanya pakaian yang dipakai lebih dari 4,mulai dari acara resmi,santai,bahkan pakain sehari-hari.
3.Perhatikan tata rias
Jika membuat sebuah pre wedding harus menentukan make up, tonjolkan di bagaian mata. jika kita membuat foto pre wedding di dalam studio haru memerhatian betul tata riasnya.
4.Pilih fotografer yang prefesional
karna fotografer yang baik akan meminta pendapat kita tentang sebuah kosep. Dan juga foto yang di hasilkan sangat memuaskan walau harga nya selangit.
Kata Foto Pre Wedding berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia akan berarti foto sebelum pernikahan. Namun seiring waktu, banyak yang akhirnya menganggap bahwa foto ini berarti foto di suatu lokasi, dengan konsep serta pakaian yang memang dipersiapkan untuk kemudian hasil foto tersebut dipajang pada acara resepsi, pada undangan dan pada suvenir pernikahan.
1.Menentukan lokasi
memotret foto pernikahan sering kali harus memilih lokasi yang menarik, sebelum membuat foto lebih baik kompromikan dahulu dengan si pengantin, guna untuk menentukan konsep yang mereka inginkan.
2.Menentukan pakaian
Disini tentukan lah pakaian yang sesuai dengan konsep yang telah di buat, biasanya pakaian yang dipakai lebih dari 4,mulai dari acara resmi,santai,bahkan pakain sehari-hari.
3.Perhatikan tata rias
Jika membuat sebuah pre wedding harus menentukan make up, tonjolkan di bagaian mata. jika kita membuat foto pre wedding di dalam studio haru memerhatian betul tata riasnya.
4.Pilih fotografer yang prefesional
karna fotografer yang baik akan meminta pendapat kita tentang sebuah kosep. Dan juga foto yang di hasilkan sangat memuaskan walau harga nya selangit.
Anda ingin foro pre
wedding sebelum menikah nanti? Agar foto-foto pre wedding menjadi
menarik dan berkesan, sebaiknya simak tips berikut ini:
1. Menentukan tempat
Hal pertama yang harus Anda tentukan dalam pembuatan foto pre wedding
adalah tema. Biasanya tema-tema yang ditampilkan untuk foto pre wedding
adalah hal-hal yang romantis. Namun, keromantisan tersebut bisa Anda
padukan dengan tampilkan di tempat yang berbeda-beda. Misalnya, Anda
ingin foto pre wedding bertemakan alam. Untuk itu, Anda bisa melakukan
pemotretan di pantai, taman, atau tempat lainnya.
2. Menentukan pakaian
pre wedding Cara Membuat Foto Pre Wedding yang Menarik
Ist
Jika sudah menemukan beberapa tempat untuk melakukan pemotretan pre
wedding, maka dan pasangan harus mendisksusikan pakaian apa saja yang
nantinya akan dipakai. Untuk pemilihan busana, alangkah baiknya
disesuaikan dengan tema yang dipilih. Selain itu, pastikan juga busana
Anda dan pasangan cocok jika dipadukan dan menjadi unik dan lucu saat
difoto.
3. Perhatikan tata rias
Walaupun melakukan foto pre wedding, namun Anda dan pasangan juga perlu
memperhatikan tata rias. Dengan riasan yang baik, Anda dan pasangan
tentunya akan terlihat mempesona. Selain itu, riasan yang baik juga bisa
membuat foto pre wedding menjadi lebih hidup. Jika foto pre wedding
dilakukan di dalam studio, maka Anda juga harus benar-benar
memperhatikan tata rias.
4. Pilih fotografer yang profesional
Peranan fotografer sangat penting dalam pengambilan foto. Untuk itu,
pilihlah fotografer yang profesional. Walaupun bayarannya mahal, namun
Anda bisa mendapatkan hasil foto yang memuaskan nantinya. Fotografer
profesional bisa Anda dapatkan dengan cara melihat hasil-hasil foto pre
wedding jepretannya. Selain itu, Anda juga harus bertanya-tanya mengenai
foto pre wedding dengannya.
5. Menjelaskan keinginan Anda pada fotografer
Jika sudah menemukan fotografer yang profesional, maka Anda bisa
menceritakan kisah cinta Anda kepadanya dan konsep apa yang Anda
inginkan. Dengan begitu, sang fotografer biasanya akan memilihkan
tempatnya untuk Anda dan terkadang konsep yang Anda miliki juga dibuat
menjadi lebih menarik olehnya.
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Anda ingin foro pre
wedding sebelum menikah nanti? Agar foto-foto pre wedding menjadi
menarik dan berkesan, sebaiknya simak tips berikut ini:
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Anda ingin foro pre
wedding sebelum menikah nanti? Agar foto-foto pre wedding menjadi
menarik dan berkesan, sebaiknya simak tips berikut ini:
1. Menentukan tempat
Hal pertama yang harus Anda tentukan dalam pembuatan foto pre wedding
adalah tema. Biasanya tema-tema yang ditampilkan untuk foto pre wedding
adalah hal-hal yang romantis. Namun, keromantisan tersebut bisa Anda
padukan dengan tampilkan di tempat yang berbeda-beda. Misalnya, Anda
ingin foto pre wedding bertemakan alam. Untuk itu, Anda bisa melakukan
pemotretan di pantai, taman, atau tempat lainnya.
2. Menentukan pakaian
pre wedding Cara Membuat Foto Pre Wedding yang Menarik
Ist
Jika sudah menemukan beberapa tempat untuk melakukan pemotretan pre
wedding, maka dan pasangan harus mendisksusikan pakaian apa saja yang
nantinya akan dipakai. Untuk pemilihan busana, alangkah baiknya
disesuaikan dengan tema yang dipilih. Selain itu, pastikan juga busana
Anda dan pasangan cocok jika dipadukan dan menjadi unik dan lucu saat
difoto.
3. Perhatikan tata rias
Walaupun melakukan foto pre wedding, namun Anda dan pasangan juga perlu
memperhatikan tata rias. Dengan riasan yang baik, Anda dan pasangan
tentunya akan terlihat mempesona. Selain itu, riasan yang baik juga bisa
membuat foto pre wedding menjadi lebih hidup. Jika foto pre wedding
dilakukan di dalam studio, maka Anda juga harus benar-benar
memperhatikan tata rias.
4. Pilih fotografer yang profesional
Peranan fotografer sangat penting dalam pengambilan foto. Untuk itu,
pilihlah fotografer yang profesional. Walaupun bayarannya mahal, namun
Anda bisa mendapatkan hasil foto yang memuaskan nantinya. Fotografer
profesional bisa Anda dapatkan dengan cara melihat hasil-hasil foto pre
wedding jepretannya. Selain itu, Anda juga harus bertanya-tanya mengenai
foto pre wedding dengannya.
5. Menjelaskan keinginan Anda pada fotografer
Jika sudah menemukan fotografer yang profesional, maka Anda bisa
menceritakan kisah cinta Anda kepadanya dan konsep apa yang Anda
inginkan. Dengan begitu, sang fotografer biasanya akan memilihkan
tempatnya untuk Anda dan terkadang konsep yang Anda miliki juga dibuat
menjadi lebih menarik olehnya.
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Anda ingin foro pre
wedding sebelum menikah nanti? Agar foto-foto pre wedding menjadi
menarik dan berkesan, sebaiknya simak tips berikut ini:
1. Menentukan tempat
Hal pertama yang harus Anda tentukan dalam pembuatan foto pre wedding
adalah tema. Biasanya tema-tema yang ditampilkan untuk foto pre wedding
adalah hal-hal yang romantis. Namun, keromantisan tersebut bisa Anda
padukan dengan tampilkan di tempat yang berbeda-beda. Misalnya, Anda
ingin foto pre wedding bertemakan alam. Untuk itu, Anda bisa melakukan
pemotretan di pantai, taman, atau tempat lainnya.
2. Menentukan pakaian
pre wedding Cara Membuat Foto Pre Wedding yang Menarik
Ist
Jika sudah menemukan beberapa tempat untuk melakukan pemotretan pre
wedding, maka dan pasangan harus mendisksusikan pakaian apa saja yang
nantinya akan dipakai. Untuk pemilihan busana, alangkah baiknya
disesuaikan dengan tema yang dipilih. Selain itu, pastikan juga busana
Anda dan pasangan cocok jika dipadukan dan menjadi unik dan lucu saat
difoto.
3. Perhatikan tata rias
Walaupun melakukan foto pre wedding, namun Anda dan pasangan juga perlu
memperhatikan tata rias. Dengan riasan yang baik, Anda dan pasangan
tentunya akan terlihat mempesona. Selain itu, riasan yang baik juga bisa
membuat foto pre wedding menjadi lebih hidup. Jika foto pre wedding
dilakukan di dalam studio, maka Anda juga harus benar-benar
memperhatikan tata rias.
4. Pilih fotografer yang profesional
Peranan fotografer sangat penting dalam pengambilan foto. Untuk itu,
pilihlah fotografer yang profesional. Walaupun bayarannya mahal, namun
Anda bisa mendapatkan hasil foto yang memuaskan nantinya. Fotografer
profesional bisa Anda dapatkan dengan cara melihat hasil-hasil foto pre
wedding jepretannya. Selain itu, Anda juga harus bertanya-tanya mengenai
foto pre wedding dengannya.
5. Menjelaskan keinginan Anda pada fotografer
Jika sudah menemukan fotografer yang profesional, maka Anda bisa
menceritakan kisah cinta Anda kepadanya dan konsep apa yang Anda
inginkan. Dengan begitu, sang fotografer biasanya akan memilihkan
tempatnya untuk Anda dan terkadang konsep yang Anda miliki juga dibuat
menjadi lebih menarik olehnya.
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Anda ingin foro pre
wedding sebelum menikah nanti? Agar foto-foto pre wedding menjadi
menarik dan berkesan, sebaiknya simak tips berikut ini:
1. Menentukan tempat
Hal pertama yang harus Anda tentukan dalam pembuatan foto pre wedding
adalah tema. Biasanya tema-tema yang ditampilkan untuk foto pre wedding
adalah hal-hal yang romantis. Namun, keromantisan tersebut bisa Anda
padukan dengan tampilkan di tempat yang berbeda-beda. Misalnya, Anda
ingin foto pre wedding bertemakan alam. Untuk itu, Anda bisa melakukan
pemotretan di pantai, taman, atau tempat lainnya.
2. Menentukan pakaian
pre wedding Cara Membuat Foto Pre Wedding yang Menarik
Ist
Jika sudah menemukan beberapa tempat untuk melakukan pemotretan pre
wedding, maka dan pasangan harus mendisksusikan pakaian apa saja yang
nantinya akan dipakai. Untuk pemilihan busana, alangkah baiknya
disesuaikan dengan tema yang dipilih. Selain itu, pastikan juga busana
Anda dan pasangan cocok jika dipadukan dan menjadi unik dan lucu saat
difoto.
3. Perhatikan tata rias
Walaupun melakukan foto pre wedding, namun Anda dan pasangan juga perlu
memperhatikan tata rias. Dengan riasan yang baik, Anda dan pasangan
tentunya akan terlihat mempesona. Selain itu, riasan yang baik juga bisa
membuat foto pre wedding menjadi lebih hidup. Jika foto pre wedding
dilakukan di dalam studio, maka Anda juga harus benar-benar
memperhatikan tata rias.
4. Pilih fotografer yang profesional
Peranan fotografer sangat penting dalam pengambilan foto. Untuk itu,
pilihlah fotografer yang profesional. Walaupun bayarannya mahal, namun
Anda bisa mendapatkan hasil foto yang memuaskan nantinya. Fotografer
profesional bisa Anda dapatkan dengan cara melihat hasil-hasil foto pre
wedding jepretannya. Selain itu, Anda juga harus bertanya-tanya mengenai
foto pre wedding dengannya.
5. Menjelaskan keinginan Anda pada fotografer
Jika sudah menemukan fotografer yang profesional, maka Anda bisa
menceritakan kisah cinta Anda kepadanya dan konsep apa yang Anda
inginkan. Dengan begitu, sang fotografer biasanya akan memilihkan
tempatnya untuk Anda dan terkadang konsep yang Anda miliki juga dibuat
menjadi lebih menarik olehnya.
Itulah cara agar hasil foto pre wedding memuaskan. Ketahuilah bahwa foto
yang baik adalah foto yang bisa memunculkan emosi bagi para
penyaksinya. Untuk itu, sangat dibutuhkan keselarasan antara tema foto,
busana, tata rias dan kemampuan sang fotografer. (NR)
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/21/cara-membuat-foto-pre-wedding-yang-menarik/
Copyright © CiriCara.com
Senin, 20 Mei 2013
belajar bikin makro dengan kamera saku yukk...
bagi teman-teman yang punya kamera poket ngk usah berkecil hati, kamera kali juga bisa buat bikin gambar exsotis, salah satunya makro,simak yaa tips nya
Meskipun hasilnya tidak akan sedahsyat jika memggunakan kamera DSLR plus lensa makro (ingat tentang rasio 1:1?),
anda tetap bisa memotret dan menghasilkan foto makro yang indah hanya
dengan menggunakan kamera saku. Anda bisa lihat foto-foto yang ada di
artikel ini, semua dihasilkan dengan kamera saku.
Pengen tahu tips-nya? silahkan:
Gunakan Mode Makro
Pilih mode ini jika anda ingin memaksimalkan fitur makro yang sudah di setel oleh produsen kamera saku. Mode makro biasanya disimbolkan dengan ikon bunga di kamera anda. Jika anda memilih mode ini, anda memberitahu kamera bahwa anda ingin memotret dengan jarak fokus yang lebih dekat dibanding biasanya (jarak fokus terdekat biasanya berbeda dari kamera satu ke kamera lainnya). Mode makro juga berarti kamera akan memilih aperture yang besar, sehingga obyek dalam fokus akan tajam sementara background-nya sedikit kabur.
Gunakan Tripod
Setting Aperture
Jika kamera saku anda memiliki fitur untuk mengubah setting aperture saat dalam mode makro, bereksperimenlah dengan mengubah besaran aperture – f/x. Pilih angka x yang besar jika anda ingin bidang fokus yang luas (semua tampak fokus), atau pilih x yang kecil jika anda hanya ingin bidang fokus yang sempit (sehingga area diluar titik fokus tampak kabur). Mulailah dari angka yang aman, coba gunakan f/4 atau f/5.6 sebagai permulaan.Fokus
Jika kamera memungkinkan, gunakan setting manual focus, sehingga anda lebih leluasa menentukan dimana titik yang ingin anda anggap sebagai titik fokus. Biasanya dalam mode makro, settingan fokus manual akan jauh lebih mudah dilakukan dibanding auto. Contohnya saat memotret bunga, kita akan bisa memastikan titik fokus jatuh di kelopak bunga dan tidak di tangkainya.
Komposisi
Baca lagi tips tentang komposisi atau paling tidak ketahui tentang teori rules of third. Gunakan background yang simpel dan tidak terlalu sibuk sehingga foto akhir nanti akan lebih enak dilihat.
Baca lagi tips tentang komposisi atau paling tidak ketahui tentang teori rules of third. Gunakan background yang simpel dan tidak terlalu sibuk sehingga foto akhir nanti akan lebih enak dilihat.
Lighting
Menggunakan flash di kamera saku justru akan menghasilkan foto yang tidak terlalu bagus. Matikan flash dan manfaatkan cahaya matahari tidak langsung, misalnya cahaya dari jendela atau saat mendung. Cahaya matahari langsung akan terlalu keras untuk kamera anda. Anda juga bisa memanfaatkan reflektor sederhana misalnya kertas putih, styrofoam atau alumunium foil untuk menerangi obyek yang terlalu gelap.
Gunakan Timer Kamera
Manfaatkan timer yang ada di kamera saku anda sehingga gambar yang dihasilkan jauh lebih tajam. Saat jari memencet tombol shutter di kamera, maka goyangan kamera akan membuat foto anda tidak tajam, untuk itulah timer akan sangat berguna karena kita bisa mengaktifkan kamera tanpa harus memencet tombol shutter. Anda membutuhkan tripod supaya lebih enak dalam memanfaatkan timer.
sumber:http://belajarfotografi.com/tips-memotret-foto-makro-dengan-kamera-saku/
tips motret landscape
1. Perhatikan Horizon
Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat
dipastikan kita akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah
gambar menjadi dua bagian. Ini disebut garis horizon. Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu bagian lebih menarik. Berilah
porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik beri sisanya yaitu 1/3. Memang
tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian yang 2/3 maka kesannya akan
lebih kuat.
2. Pertimbangkan langit
Langit adalah elemen
yang cukup penting dalam landscape.Jika dalam pemotretan
langit kurang bagus, usahkan jangan menempatkan pada 2/3 frame. Ini akan
menimbulkan kesan yang flat dan membosankan. Tetapi jika keaadan
langit dan awan dalam formasi yang ‘wow’, jangan ragu untuk penuhi frame dengan
langit. Gunakan filter untuk meningkatkan kontras dan saturasi langit seperti
Gradual neutral density dan Polarizer.
3. Cari Focal Point
Focal point adalah titik
dimana mata kita berhenti pada saat memandang sebuah foto. Tanpa focal point,
mata kita tidak akan fokus dalam melihat foto. Seperti jenis fotografi lainnya,
fotografi landscape juga membutuhkan focal point. Focal point dapat berupa
batu, rumput, ranting, bunga. Apapun yang sepertinya menyatu dengan alam dapat
dijadikan focal point. Jangan lupakan
pengaplikasian rule of third dalam penempatan focal point.
4. Jangan lupakan foreground.
Foreground bisa
menjadikan foto kita lebih berdimensi. Ada sense of depth dari foto kita jika
kita meletakan foreground dengan benar. Seringkali foreground menjadi POI dari
foto landscape kita.
5. Gunakan Tripod
Mungkin sejak zaman
digital orang sering melupakan tripod. Buat apa tripod, kalau ISO tinggi sudah
bagus hasilnya. Lensa-pun sudah ada yang dengan stabilizer. Ups, jangan salah
sangka dulu, tripod hukumnya wajib bagi landscaper. Untuk Exposure diatas satu
detik (pasti sering lho), tripod sangat dianjurkan. Walaupun tripod agak repot
untuk dibawa, tetapi akan membuat anda tersenyum nantinya.
6. Maksimalkan Depth of Field (DoF)
Yang namanya landscape fotografi, pada umumya semua elemen dalam
keadaan fokus. Walaupun tidak mutlak, inilah konsep dasar dari fotografi
landscape. Untuk itu gunakan aperture sekecil mungkin. Dan jika perlu, terapkan
konsep hyporfocal distance. Dan jika kita mengecilkan aperture, otomatis
shutter speed akan berkurang dan tripod dibutuhkan.
7. Tangkap gerakan alam
Mungkin sebagian orang berfikir foto landscape adalah foto yang
tenang, damai, kalem dll. Tapi kita bisa menambahkan sedikit drama pada foto
landscape kita. Dapat berupa ombak di laut, pohon yang tertiup angin, awan yang
berjalan, dsb. Dalam menangkap gerakan seperti ini, dibutuhkan beberapa peralatan
pendukung seperti filter ND (neutral density) dan tripod. Jika kita berhasil menangkapnya, foto landscape kita akan terasa
“otherworld” dengan mood yang sangat kuat.
8. Bekerja sama dengan cuaca
Cuaca tidak dapat kita prediksi. Kita cuma bisa menunggu waktu
yang tepat untuk memotret. Kebanyakan pemula berfikir foto landscape yang
bagus adalah pada saat hari yang cerah. Ini tidak sepenuhnya salah, disini sudah
dijelaskan jenis – jenis fotografi landscape. Foto yang diambil saat hari cerah
sudah biasa dan biasa dijadikan foto kalender. Jika kita ingin foto landscape
yang sedikit berbeda, memotretlah pada saat cuaca yang tidak biasa. Misalnya
saat terjadi badai, mendung, sehabis hujan, langit gelap dengan sedikit sinar
matahari, dan kondisi “extrem” lainnya. Foto anda akan lebih berkarakter,
karena kejadian yang anda foto barusan tidak akan terulang lagi.
9. Golden hour
Cahaya dari samping akan menunjukan sebuah dimensi dan tekstur
yang kuat untuk sebuah objek. Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping
muncul saat pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna – warni
terlihat sangat bagus dan landscape terlihat sangat hidup. Dinamakan golden
hour karena warna warni pada waktu ini adalah merah-kuning-seperti-emas. So,
memotretlah pada waktu ini ya.
10. Garis dan bentuk
Bermainlah dengan komposisi. Garis dapat menjadi focal point yang
sangat kuat karena membantu mata kita menelusuri foto landscape kita. Garis dapat memberikan kedalaman ruang yang luar biasa,
perspective yang berbeda. Temukan garis dalam foto anda dan jadikan itu
kekuatan yang hebat!
Minggu, 19 Mei 2013
trik memotret portrait
Foto portrait, foto potret atau foto wajah seringkali adalah foto yang paling sering kita hasilkan. Kalau anda memiliki keluarga, saya yakin merekalah obyek foto yang paling sering ada dan mudah tersedia. Begitu juga kalau anda memiliki pacar, sahabat dll. Dalam artikel ini akan kita bahas 20 tips foto portrait. Silahkan:Silahkan:
1. Fotolah mereka di tempat yang membuat mereka nyaman.
Pernah mencoba memotret kakek anda di studio foto? canggung bukan. Sekali waktu cobalah foto mereka di lingkungan kerja mereka, misal di rumah saat membaca koran, dikantor saat bekerja. Foto portrait anak-anak adalah contoh termudah: saat mereka sedang bermain dengan mainan favoritnya, saat mata mereka terlihat ceria, potretlah.2. Fotolah Anak-anak dari ketinggian yang sama dengan mata mereka.
Jongkoklah dan buat lensa sejajar dengan mata mereka, baru ambil foto mereka. Baca juga tips memotret anak-anak.3. Maksimalkan pencahayaan dari jendela.
Tidak masalah jika kita tidak memiliki flash eksternal atau lighting yang canggih, jutsru kita bisa memaksimalkan pencahayaan alami, gunakan cahaya yang melewati jendela anda. Posisikan obyek foto disamping jendela sehingga cahaya dari jendela menerpa wajah darri arah samping, bukan tegak lurus ke wajah.4. Hindari penggunaan on-camera flash.
On camera flash adalah flash bawaan yang menempel dikamera anda. Karena cahaya yang keluar dari flash ini arahnya tegak lurus dengan wajah maka pencahayaan akan bersifat keras dan datar yang bukannya memperindah wajah obyek foto justru membuatnya terlihat keras.5. Overexpose foto dengan sengaja.
Dengan sengaja menaikkan eksposure kamera untuk memotret wajah membuat wajah terlihat lebih putih, bersih dan terkesan modern. Kalau anda amati foto-foto wajah di majalah cenderung memakai teknik ini. Teknik overexpose sengaha ini juga sering disebut high key.6. Ajak bicara obyek foto.
Dengan mengajak bicara si obyek foto , kita memecahkan ketegangan dan membuat wajah mereka lemas, syukur-syukur bisa membuat mereka tersenyum lepas. Anda bisa menanyakan hal-hal standar meskipun garing, misal :”Dulu saat masih kecil aku suka mencuri buah di halaman rumahmu loh?” atau “Aku lihat nilai UN kamu 9 semua, gimana caranya?”. (Garing banget ya? saya tahu saya memang garing)7. Kalau obyek fotonya benar-benar pemalu, kasih pasangannya.
Seringkali kita bertemu obyek foto yang benar-benar tidak tahu pencitraan, begitu lensa mengarah ke wajah mendadak mereka mati gaya. Kasih mereka teman, bisa sahabatnya, pacarnya, istrinya atau anaknya.8. Ketahui tujuan pemotretan.
Pastikan kita tahu buat apa foto itu nantinya. Jika digunakan untuk membuat foto profil facebook, gunakan orientasi vertikal. Jika anda memotret untuk undangan pernikahan usahakan dalam orientasi landscape (horisontal) sesuai orientasi undangannya.9. Memotret di siang bolong tidak masalah asal anda tahu triknya.
Untuk memotret di siang bolong, posisikan obyek foto membelakangi matahari, lalu gunakan mode spot metering (baca tentang metering). Ambil pengukuran di area mata atau hidung lalu potret. Background akan overexposed, tapi wajah akan bagus.10. Buat komposisi lalu fokus dan bukan sebaliknya
Aturlah komposisi foto, kalau anda sudah mantap barulah ambil fokus di area mata lalu baru foto.11. Kasih si model mainan.
Menjadi obyek foto alias model itu bukan pekerjaan gampang, kalau kita memotret ukurannya jelas: eksposur-komposisi-cahaya dll, kalau model tidak ada yang terukur pasti. Hanya ada mereka versus si fotografer + lensa moncong besar. Untuk membantu mereka rileks, bawalah beberapa prop (dari property), misal: bunga, topi, permen karet, mainanan anak, kursi, buku dll. Dengan begitu mereka bisa bermain-main dengan prop tadi dan menjadi rileks.12. Saat memotret kelompok, arahkan fokus di orang yang terdekat dengan kamera.
Anda akan menyesalinya jika tidak, arahkan fokus di muka orang yang terdekat dengan kamera. Kalau andamengarahkan fokus di tempat lain, biasanya wajah orang terdekat akan sedikit tidak fokus jika kita menggunakan aperture besar.13. Periksa ketajaman foto dengan mengecek bulu mata.
Agak susah mengecek tajam tidaknya foto dari LCD kamera, tapi tetap bisa dikerjakan. Zoom foto semaksimal mungkin lalu scroll ke arah bulum mata atau alis. Kalau anda bisa melihat masing-masing bulu mata terlihat tajam berarti foto anda akan super tajam, kalau tidak, jangan malas… ulangi. (baca tips agar foto selalu tajam)14. Kalau anda hobi foto portrait, beli vertical grip.
Selain memberi ekstra batere, vertical grip juga sangat memudahkan kita dalam mengkomposisi foto dengan orientasi vertikal. Selain itu tangan menjadi lebih lincah saat beroperasi dalam orientasi vertikal.15. Untuk foto candid, gunakan lensa tele.
Untuk membuat foto candid yang baik, anda harus “menghilang” dari lokasi. Artinya orang tersebut tidak akan begitu sadar akan keberadaan anda mengincar wajahnya. Dalam sebuah acara: wedding, pesta atau kumpul-kumpul, keluarkan lensa tele anda dan “menghilanglah” dari lokasi. Anda bisa memotret orang tersebut dari kejauhan tanpa dia menyadarinya sehingga ekspresinya benar-benar lepas dan spontan.16. Untuk foto portrait jalanan (street), gunakan lensa kecil dan kamera kecil.
Berkeliaran dijalan atau pasar dengan lensa monster dan kamera kelas kakap akan membuat nervous orang-orang, maka gunakan lensa dan kamera yang tidak terlalu mencolok.17. Beromunikasilah secara jelas.
Kemampuan berkomunikasi secara jelas adalah syarat penting untuk fotografer portrait. Interaksi yang baik dengan model akan membantu kita menghasilkan foto yang bagus, begitu pula saat mendiskusikan konsep pemotretan, menentukan lokasi, jenis pakaian dll.18. Manfaatkan reflektor cahaya alami.
Saat memotret di pantai dengan pasir putih, pasir putih adalah reflektor alami yang bagus. Saat memotret di kota, kita bisa memanfaatkan mobil warna silver atau tembok. Saat memotret di danau, air adalah pemantul cahaya alami. Jangan menyerah jika anda lupa membawa atau memang tidak punya reflektor.19. Tunggu saat mendung.
Saat mendung adalah saat yang bersahabat bagi fotografer portrait. Mendung membuat cahaya matahari menjadi rata dan lembut karena mendung menjadi reflektor raksasa di atas sana.20. Saat memotret anak-anak yang bermain, gunakan continous mode.
Memotret anak-anak yang sedang main bola, berlarian atau bermain lompat tali membutuhkan kecepatan. Gunakan shutter priority, set shutter yang cepat. Lalu ubah mode ke continous mode.sumber:http://belajarfotografi.com/20-tips-foto-portrait/
belajar memotret dimalam hari
bagi temen-temen yang sulit memotret di malam hari..
ni ada tips yang oke..simak yaa
1. TIMING. Jika Anda harus memotret di luar ruangan di malam hari, pilihlah waktu sesaat setelah matahari terbenam, karena pada saat ini, langit masih menyimpan pendaran cahaya yang bagus. Apalagi jika ingin menambah tekstur cahaya di foto Anda. Pertimbangkan pula saat ketika bulan purnama atau bulan tinggi. Dengan pengaturan speed shutter yang tepat, Anda akan menghasilkan kualitas gambar bernuansa malam yang indah.
2. PERALATAN. Gunakan properti Tripod. Jika Anda tidak memiliki pertimbangkan alat bantu yang lain seperti obyek yang kokoh. Contohnya meja, pagar tembok. Semuanya untuk menahan kestabilan kamera Anda. Akan lebih baik jika Anda gunakan remote shutter atau kabel shutter. Karena bagaimana pun juga Kamera dengan kecepatan shutter yang rendah diperlukan untuk mengambil gambar di malam hari, untuk mendapatkan pasokan cahaya sebanyak mungkin. Untuk itu, kamera kita sangat rentan terhadap goyangan.
7. Matikan fitur Anti-Shake. Karena sebelumnya kita sudah sarankan memakai Tripod, maka sebisa mungkin fungsi Anti-Goyang dinon-aktifkan. Karena
8. Perhatikan Keamanan. Dalam arti keseluruhan. Memotret di luar ruangan pada malam hari,
tentu lebih tidak aman dari pada di siang hari atau di dalam ruangan.
Anda harus pertimbangkan ketika ada barang-barang perlengkapan yang
jatuh atau lebih jauh amankan dari tangan-tangan jahil. Apalagi kamera
Anda adalah kamera yang berkualitas
yang kadang bernilai mahal. Membawa senter atau lampu penerang
pembantu dan asisten mungkin lebih bijaksana. Anda akan lebih
berkonsentrasi dengan kegiatan fotografi Anda. Selamat beraktifitas
ya.....
sumber:http://tech.planetremaja.com/2012/06/tips-memotret-malam-hari.html
ni ada tips yang oke..simak yaa
1. TIMING. Jika Anda harus memotret di luar ruangan di malam hari, pilihlah waktu sesaat setelah matahari terbenam, karena pada saat ini, langit masih menyimpan pendaran cahaya yang bagus. Apalagi jika ingin menambah tekstur cahaya di foto Anda. Pertimbangkan pula saat ketika bulan purnama atau bulan tinggi. Dengan pengaturan speed shutter yang tepat, Anda akan menghasilkan kualitas gambar bernuansa malam yang indah.
2. PERALATAN. Gunakan properti Tripod. Jika Anda tidak memiliki pertimbangkan alat bantu yang lain seperti obyek yang kokoh. Contohnya meja, pagar tembok. Semuanya untuk menahan kestabilan kamera Anda. Akan lebih baik jika Anda gunakan remote shutter atau kabel shutter. Karena bagaimana pun juga Kamera dengan kecepatan shutter yang rendah diperlukan untuk mengambil gambar di malam hari, untuk mendapatkan pasokan cahaya sebanyak mungkin. Untuk itu, kamera kita sangat rentan terhadap goyangan.
3. CUACA.
Akan lebih bijaksana bagi Anda untuk memeriksa ramalan cuaca, supaya
Anda tidak mendapatkan hujan pada saat mengambil gambar. Meskipun badai
petir dan awan yang cerah akan membuat subjek yang spektakuler. Set
shutter speed pada B-shutter speed atau shutter held open. Artinya
shutter akan dipertahankan membuka selamat waktu exposure hingga 1
detik. Disarankan juga agar Anda membawa fixed-local lens,
dengan kisaran dari 28mm ke 135mm minimum. Dengan posisi SLR terpasang
ke tripod, setting juga pada ISO rendah (100 atau 200). Masih
berhubungan dengan cuaca, perhatikan pula kondisi sekeliling. Hindari
di bawah pohon yang berpotensi roboh atau air hujan yang tiba-tiba
datang serta angin. Cek disini www.weatherscapes.com untuk persiapan lengkap terhadap kondisi cuaca buruk.
4. FLASH.
Hindari penggunaan Flash. Anda dapat melakukannya dengan mudah dengan
membawa tripod, atau jika Anda memiliki cahaya yang cukup untuk menembak
tanpa Flash. Cahaya Flash ini membuat subjek Anda terlihat palsu, dan
flash memantul dari jendela dan cermin, yang masih dapat dilihat bahkan
jika mereka jauh di belakang.
5. Exposure dan Aperture.
Gunakan kecepatan shutter lamban untuk memungkinkan lebih banyak cahaya
untuk foto Anda. Secara umum, Anda ingin eksposur baik dari setengah
detik atau lebih, tapi sebenarnya dengan dua atau tiga detik akan jauh
lebih baik. Sedangkan aperture, sebuah situs Dasar Fotografi Digital yang memuat tips-tips memilih kamera digital merekomendasikan bahwa dengan lebih lamanya eksposur, Anda harus menggunakan aperture
yang lebih kecil untuk menghindari setiap over-exposing dari lampu
stasioner. dalam gambar. Sebaliknya, jika Anda menembak dengan
shutter-speed yang lebih singkat, gunakan aperture yang lebih besar untuk menghindari noise gerak foto Anda.
6. ISO. Secara umum, Anda ingin kamera anda menggunakan nomor ISO yang lebih tinggi untuk mengimbangi kekurangan cahaya. Tetapi harus diingat, cek terus menerus hasil foto Anda, apakah tidak ada tekstur kasar atau grainy di sana.
jika
kamera stabil, fungsi-fungsi ini dapat memberikan efek goyang yang
otomatis ketika fungsi Anti-shake ini berusaha untuk melawan sesuatu
yang sebenarnya tidak ada.
sumber:http://tech.planetremaja.com/2012/06/tips-memotret-malam-hari.html
Langganan:
Postingan (Atom)