Dalam Fotografi komersial atau iklan bisa bersifat:
1. Hard selling: menjual produk secara langsung
2.
Soft selling: menjual produk tetapi kita tidak dapat melihatnya secara
langsung, biasanya yang dijual adalah sebuah pencitraan. Misalnya iklan
rokok tidak menampilkan sebuah rokok atau orang yang sedang merokok.
Dalam
pembuatan foto iklan, seorang fotografer biasanya mendapat sebuah
arahan dari seorang pengarah kreatif (Creative Director) atau pengarah
seni (Art Director). Tentunya sebagai seorang fotografer haruslah
memberikan sebuah respon kepada Art Director atau Creative Director agar
bisa diketahui sampai sejauhmanakah sebuah konsep itu dipahami agar
meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan. Maka dalam hal ini
komunikasi sangatlah diperlukan agar tidak terjadi miss komunikasi.
Fotografer
harus memilih seorang styles sesuai dengan bidangnya. Misalnya pada
saat akan memotret produk makanan maka kita harus memilih styles
dibidang makanan (food). Tetapi kita juga perlu hati-hati karena
biasanya orang yang mempunyai latar belakang “Art” biasanya egonya
tinggi atau di tinggi-tinggikan, untuk mengatasi hal tersebut sangat
diperlukanlah sebuah komunikasi.
Tidak semua styles mengerti soal
fotografi maka sebagai fotografer kita juga haruslah bertidak untuk
membantunya agar konsep yang diinginkan mudah tercapai.
I.
Editorial Fotografi adalah foto yang dibuat untuk mengilustrasikan suatu
cerita atau ide dalam kontek sebuah penerbitan atau majalah. Misalnya:
Gramedia
II. Coorporate Fotografi; biasanya foto yang dibuat
digunakan sebagai alat publik relation dari korporasi-korporasi besar,
biasanya berbentuk company profile.
III. Stock Fotografi adalah
membuat stok foto untuk dijual ke agency-agency stok foto, yang apabila
suatu saat foto kita digunakan maka kita akan mendapatkan semacam
royalti atas karya stok foto kita.
BIDANG-BIDANG DARI KOMERSIAL FOTOGRAFI
1.Fashion dan glamour
Foto
Fashion lebih menonjolkan produk yang dipasarkan dibanding menonjolkan
modelnya sendiri. Misal sepatu, tas, baju, dan sebagainya.
Sedangkan
foto gramour lebih menampilkan sensualitas dari model itu sendiri. Namun
ada foto fashion yang bernuansa glamour, adapula foto fashion yang
sifatnya threed fashion.
seorang fotografer fashion haruslah mempunyai kemampuan dalam mengarahkan model.
2.Still life fotografi
Yaitu
foto dengan benda tidak bergerak sebagai objek utamanya. Walaupun benda
tidak bergerak tetapi hasil foto haruslah memiliki jiwa yang membuat
seolah-olah menjadi hidup.
3.Food fotografi
Secara teknis mirip dengan still fotografi namun memerlukan skill tambahan dalam bidang food styling.
4.Foto Produk
Secara
teknis foto ini lebih sederhana, tetapi butuh kemampuan yang jeli atas
detail-detailnya karena lewat detail tersebutlah foto ini berbicara.
5.Arsitektural
6.Potret dan Wedding fotografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar